
Di Indonesia mabuk
adalah hal yang tidak bisa dipandang biasa atau sepele. Mereka yang mabuk
adalah orang-orang yang di pandang nakal dan jahat bahkan berbahaya. Sedangkan di
luar negeri, apalagi di korea, mabuk adalah hal yang sudah biasa dan tidak bisa
dihindari bahkan bisa dibilang mabuk sudah menjadi tradisi.
Sejak aku duduk di
bangku SMP sampai di bangku SMA, tidak pernah aku tidak memiliki teman yang
seperti itu. Ya … temanku yang berteman dengan barang haram itu, alcohol dan
obat2an yang biasa juga kita kenal dengan oplosan. Mereka adalah teman2 cowok
ku, kebanyakan memang aku akrab dengan teman2 cowok. Mereka tidak sadar bahwa
penampilan mereka sangat berantakan di sekolah. Bagi
mereka mabuk adalah satu-satu hal yang bisa menenangkan pikiran dan
menghilangkan stress. Mereka yang mabuk karena cenderung kurang
perhatian, putus cinta, brokenhome dan masih banyak alasan yang lain. Tapi kebanyakan mereka memakai
barang haram itu, ketika putus cinta atau hanya sekedar ingin bersenang2 saja. Tapi
untungnya mereka tidak pernah mengenalkanku dan menjerumuskanku pada barang2
itu, mereka hanya memakainya sendiri dengan teman2 mereka yang entah siapa aku
tidak tahu. Walaupun mereka seperti itu, tapi mereka bukan orang jahat. Mereka hanya
salah pergaulan. Bukannya aku suka atau sengaja berteman dengan mereka, hanya
saja aku tidak pernah pilih2 teman dan mungkin sudah takdirku berteman dengan
mereka. Mereka juga tidak pernah melukaiku, tapi cenderung melindungiku bahkan
selalu menuruti keinginanku, hehehe.
Awalnya memang aku tidak
pernah melihat mereka memakai barang itu di depan mataku.Tapi haruskah mereka menampakkan
wajah berantakan itu di depanku, mata merah itu, tubuh lunglai itu, apa mereka
pikir aku tidak tahu? Mulut yang berbau alcohol, dengan nada dan sikap nglantur
itu. Dan haruskah mereka datang dan tidur dipangkuanku ketika mereka mabuk? Bukannya
aku marah, malah aku kasihan. Aku muak, tapi aku juga khawatir. Mereka mengeluh
perut mereka sakit dan mual, badan mereka panas, bagaimana bisa aku tidak kuasa
melihat mereka yang terlihat menderita dengan barang haram itu di depanku, di
depan mataku, di pangkuanku. Aku takut, aku bingung. Oh God, what the hell? Why?
Please, don’t be drunk, In front of me! So, what should I do?
Apa yang bisa aku
lakukan ketika mereka tak berdaya seperti itu. Aku tahu mereka tidak sadar,
tapi haruskah mereka menunjukkan keburukan mereka di depanku. Apa mereka pikir
aku tidak akan membenci mereka walaupun mereka melakukan hal seperti itu. Ahh …
mereka memang benar, aku tidak bisa membenci mereka bahkan meninggalkan mereka
begitu saja. Dasar …. Bagaimana bisa aku mempunyai teman2 seperti mereka. Haruskah
aku bersyukur, entahlah … mungkin mereka yang harus bersyukur memiliki teman seperti
aku, hoho.
Aku tidak tahu kabar mereka
sekarang, entah masih atau sudah meninggalkan kebiasaan buruk itu. Ya … aku
berharap mereka sudah berhenti dan melanjutkan hidup mereka dengan baik. Aku akan
tetap menjadi teman mereka, dan mereka akan tetap menjadi teman2 ku. Karena mereka tidak harus dihindari.
0 comments:
Post a Comment