
Ya, namaku adalah penghapus. Pensil
adalah teman hidupku dan kertas adalah tuan kita. Entah kenapa kita ditakdirkan
untuk selalu bersama. Tanpa mereka aku merasa hampa. Karena mereka aku berguna,
dan aku tahu bahwa mereka juga takkan bisa hidup tanpa aku, pensil khususnya.
Aku selalu setia menemani pensil, ketika tuan kertas membutuhkan bantuan kita. Tanpa
kita, tuan kertas mungkin akan selalu terlihat pucat. Tapi dengan kedatangan
kita, tuan kertas terlihat begitu indah dan mempesona. Pensil khususnya, dialah
yang berjuang cukup berat dan berperan penting untuk tuan kertas, aku hanya
membantu sedikit ketika pensil lelah. Aku kasihan pada pensil, dia tidak pernah
berhenti bekerja sebelum tuan kertas benar2 terlihat cantik. Aku tidak tega
ketika pensil dihadapkan dengan tuan silet yang selalu menggerogoti tubuhnya,
hanya untuk melayani tuan kertas.
Oh pensil ..... apa yang bisa aku lakukan untukmu. Aku hanya hidup untuk mu pensil, aku rela menghabiskan sisa hidupku hanya untuk melindungimu. Aku akan selalu menghapuskan kesalahan yang kamu lakukan di depan tuan kertas, tapi aku takut, aku takut tidak bisa melihatmu dan melindungimu lagi ketika aku semakin lemah. Maafkan aku pensil, aku tidak bisa berbuat banyak untukmu. Tapi aku berjanji suatu saat kamu tidak akan pernah bertemu dengan tuan silet lagi yang selalu menggerogoti tubuhmu. Kamu akan menjadi pensil yang indah, tanpa sayatan-sayatan tuan silet. Tapi aku tidak bisa selamanya bersamamu, karena suatu saat aku akan melemah dan menjadi serpihan sampah. Dan ketika itu datang, kamu tidak perlu khawatir akan kehilanganku karena kamu akan menemukan pengganti diriku. Karena aku selalu untukmu, selamanya.
Oh pensil ..... apa yang bisa aku lakukan untukmu. Aku hanya hidup untuk mu pensil, aku rela menghabiskan sisa hidupku hanya untuk melindungimu. Aku akan selalu menghapuskan kesalahan yang kamu lakukan di depan tuan kertas, tapi aku takut, aku takut tidak bisa melihatmu dan melindungimu lagi ketika aku semakin lemah. Maafkan aku pensil, aku tidak bisa berbuat banyak untukmu. Tapi aku berjanji suatu saat kamu tidak akan pernah bertemu dengan tuan silet lagi yang selalu menggerogoti tubuhmu. Kamu akan menjadi pensil yang indah, tanpa sayatan-sayatan tuan silet. Tapi aku tidak bisa selamanya bersamamu, karena suatu saat aku akan melemah dan menjadi serpihan sampah. Dan ketika itu datang, kamu tidak perlu khawatir akan kehilanganku karena kamu akan menemukan pengganti diriku. Karena aku selalu untukmu, selamanya.
0 comments:
Post a Comment